Kerusakan lingkungan,
terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi dianggap sebagai biang
keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau di Indonesia. Dari 17.506 pulau,
kini jumlahnya melorot menjadi 17.480 pulau. Data ini dihimpun oleh
Departemen Kelautan dan Perikanan, yang masih terus melakukan pendataan
dan akan selesai dirangkum tahun 2009 mendatang. Hilangnya pulau-pulau ini
semakin kentara sejak 8 tahunan lalu, pada saat penambangan pasir laut
semakin marak. Yang menjadi kekhawatiran Departemen Kelautan dan Perikanan
adalah jumlah pulau yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya
perubahan iklim. Diperkirakan hingga tahun 2030, akan hilang sekitar 2000
an pulau di Indonesia, bila tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin.
Kembali Hutagalung: “Pemanasan global telah mengakibatkan kenaikan air laut.
Di Jakarta saja 5 hinga 8 milimeter tiap tahunnya. Ini serius untuk masa
depan. Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan 25 tahun ke depan lah,
lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam. “Departemen Kelautan dan
Perikanan menyatakan perlindungan laut juga merupakan faktor penting dalam
memperlambat perubahan iklim. Apalagi, terumbu karang, padang lamun, dan
biota laut lainnya dapat menyerap karbondioksida sebanyak 246 juta ton per
tahun. Untuk itu, Departemen Kelautan dan Perikanan akan mengupayakan
bantuan perlindungan kelautan Indonesia dalam Konferensi Iklim Internasional
yang akan berlangsung di Bali Desember mendatang.
http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,2977544,00.htmlDesa di Alaska menerima bantuan untuk relokasi karena perubahan iklim
Desa di Newtok dan 400 penduduk Yupik Eskimo menerima US$3 juta dari negara
bagian Alaska, AS untuk membantu merelokasi diri mereka ke tanah yang lebih
aman dan lebih tinggi. Dari 213 desa asli di Alaska, kurang lebih 86 persen
daerahnya sudah dapat dilihat fenomena mencairnya es secara permanen, es
abadi yang tenggelam, banjir besar, badai yang hebat, dan erosi daerah
pantai. Enam desa harus mengambil tindakan segera untuk memastikan
keselamatan penduduknya. Dengan dana bantuan dari negara bagian, penduduk
Yupik Eskimo di Newtok sekarang dapat mulai membangun kembali desa di tanah
yang lebih tinggi dan lebih terlindungi. Pemerintah mengalokasikan tambahan
US$13 juta untuk perlindungan Desa Yupik yang rapuh di tahun berikutnya.
http://ap.google.com/article/ALeqM5iWeAsairnfC4lqysPZN42yNHRUgAD91924D00
http://ap.google.com/article/ALeqM5iWeAsairnfC4lqysPZN42yNHRUgAD91924D00
Selandia Baru membantu
penduduk Pulau Kiribati dalam menghadapi perubahan iklim
Karena kenaikan permukaan air laut, 94.000 orang yang tinggal di Pulau
Kiribati yang ada di daratan rendah harus memindahkan rumah mereka. Presiden
Kiribati, Anote Tong telah menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan
Selandia Baru yang mengizinkan keluarga Kiribati yang terkena dampak ini
untuk berimigrasi dan berharap agar negara lain akan bertindak sama.
Selandia Baru dan Kiribati juga telah menandatangani deklarasi bersama yang
akan menyediakan Kiribati US$30 juta dalam pendanaan untuk upaya seperti
proyek kota yang berkelanjutan.
http://www.radioaustralia.net.au/news/stories/200806/s2269300.htm?tab=latest
http://www.radioaustralia.net.au/news/stories/200806/s2269300.htm?tab=latest
Orang Kanada di barat
daya Kolombia bersiaga terhadap kenaikan permukaan laut
Laporan baru dari pemerintah federal Kanada mengatakan bahwa kenaikan
permukaan laut satu meter dapat memberi dampak kepada 220.000 orang yang
hidup di area pantai Vancouver. Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm
setiap tahunnya. Laporan juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik,
maka 4600 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar area pemukiman di
Kolumbia akan terkena banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia,
berkata: “Fenomena ini sekarang telah terjadi, dan bukan teori lagi.”
http://www.canada.com/theprovince/news/story.html?id=9d54cfd8-874f-4c89-bd64-f3f7e2b17bd1&k=25491
http://www.canada.com/theprovince/news/story.html?id=9d54cfd8-874f-4c89-bd64-f3f7e2b17bd1&k=25491
Ahli lingkungan Jepang, Shuichi Endo sedang mencoba mengambil photo
Pulau Tuvalu yang dihuni oleh 10 ribu orang di negara kepulauan Pasifik
untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman serius dari penduduk di Pulau
Tuvalu. Pulau ini terletak hanya beberapa meter di atas permukaan laut dan
terancam tenggelam karena permukaan air laut naik secara signifikan karena
pemanasan global.
http://www.abc.net.au/ra/news/stories/200803/s2196990.htm?tab=pacific
http://www.abc.net.au/ra/news/stories/200803/s2196990.htm?tab=pacific
Garis Pesisir Pantai
Skotlandia Terkikis Akibat Perubahan Iklim
Pemerintah Skotlandia mengeluarkan laporan yang menyatakan erosi di
pesisir sepanjang 740 mil, bersama dengan naiknya permukaan air laut. Air
yang berubah menjadi semakin asam juga membahayakan satwa liar. Richard
Lochhead, sekretaris kabinet urusan pedesaan dan lingkungan berkata tentang
situasi darurat ini, “Ini terjadi sekarang dan kita harus bertindak.”
http://news.scotsman.com/scotland/740-miles-of-Scottish-coast.3960702.jp
http://news.scotsman.com/scotland/740-miles-of-Scottish-coast.3960702.jp
Tingkat Kenaikan Air Laut
Mungkin Lebih Tinggi Daripada Prediksi Sebelumnya
Selama konferensi ilmu geologi Eropa, ilmuwan-ilmuwan memprediksi
bahwa mencairnya lapisan es dan memanasnya air laut bisa menaikkan
ketinggian air laut sebesar 1,5 meter. Ramalan ini tiga kali lebih besar
daripada yang dilaporkan oleh Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim
Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) tahun lalu. Temuan ini telah menaikkan
keprihatinan dari para imuwan maupun para pemerintah dari negara-negara yang
ada di tepi pantai dan kepulauan. Dr. Benjamin Fong Chao adalah Dekan dari
Institut Ilmu Bumi di Universitas Nasional Pusat di Taiwan serta mantan
peneliti di NASA mengatakan: "Salah satu dampak utama dari pemanasan global
adalah peningkatan level air laut. Hal ini benar-benar menjadi masalah yang
serius karena bagian penting dari peradaban kita berada beberapa meter di
atas permukaan laut. Jadi kenaikan air laut berapa pun dan kapan pun akan
mempunyai dampak yang besar bagi ekonomi dunia dan kehidupan manusia.
Sebagai negara kepulauan, Taiwan seharusnya sangat bersungguh-sungguh dengan
masalah ini. Selain itu permukaan laut seperti thermometer yang menunjukkan
keseriusan dari pemanasan global. Dalam pandangan itu, masalah kenaikan air
laut harus dimonitor dari dekat." Berdasarkan analisis terakhir yang
dilakukan oleh tim Inggris-Finlandia, permukaan laut selama 2000 tahun telah
stabil. Pengukuran menunjukkan peningkatan hanya 2 cm di abad ke-18 dan 6 cm
di abad ke-19, tapi tiba-tiba menjadi 19 cm atau lebih dari setengah kaki di
abad yang lalu. Hal ini karena mencairnya lapisan sungai es. Bagi ahli
iklim, angka yang kecil ini sangatlah berarti, dengan implikasi yang lebih
kompleks dari yang dimengerti sejauh ini.
Kepulauan Torres Strait
Dilanda Kenaikan Level Laut Karena Perubahan Iklim
Setengah dari penduduk kepulauan Torres Strait 18 Australia mengalami banjir
dalam dua tahun terakhir sebagai akibat dari air pasang yang terus-menerus.
Penduduk lokal percaya bahwa peningkatan banjir yang terus-menerus ini
disebabkan oleh pemanasan global. Dr. Donna Green, seorang ilmuwan di
Universitas New South Wales Australia, telah memulai bantuan secara pribadi
kepada penduduk dengan mengatur lokakarya dan pertemuan untuk membantu
mereka beradaptasi terhadap pengaruh perubahan iklim. Saat ini ada diskusi
tentang berpindah ke area yang lebih tinggi sebagai satu-satunya cara
melindungi mereka dari naiknya permukaan air laut.
http://www.independent.co.uk/environment/climate-change/sinking-without-trace-australias-climate-change-victims-821136.html
http://www.independent.co.uk/environment/climate-change/sinking-without-trace-australias-climate-change-victims-821136.html
Desa-desa Pantai di India
Timur Akan Tenggelam
Kenaikan permukaan air laut sehubungan dengan perubahan iklim telah
mengakibatkan lebih dari 100 keluarga dari Desa Satabhaya dan Kanhupur
mencari tempat penampungan di pedalaman. Air diperkirakan telah naik paling
sedikit 9 meter ke arah Desa Kanhupur hanya tahun ini saja dan telah
membanjiri rumah-rumah, lahan pertanian, sekolah dasar, dan sumur yang
digunakan oleh penduduk setempat. Di Satabhaya, sebuah kuil berusia 800
tahun yang berdiri dua kilometer dari laut 10 tahun yang lalu, sekarang
berdiri di atas air pada waktu pasang.
http://southasia.oneworld.net/article/view/160270/1
http://southasia.oneworld.net/article/view/160270/1
0 komentar:
Posting Komentar