Jumat, 09 Mei 2014

Soal laporan pendahuluan KLKP minggu ke 8


1.   Tanggal 1 mei 2012, Galuh datang ke Bank ABC dengan membawa uang sebesar Rp. 1.000.000,00. Ia bermaksud untuk membuka rekening tabungan di Bank tersebut.
           Kas      Rp 1.000.000
                    Tabungan        Rp 1.000.000
                    (ST001)

2.    Tanggal 10 Mei 2012, Rekening tabungan milik Galuh mendapatkan kiriman dana dari kakaknya nasabah Bank ABC Cabang Kenari senilai Rp. 5.000.000.
          RAK   Rp 5.000.000
                 Tabungan        Rp 5.000.000
                   (PKT001)

3.     Tanggal 10 Mei 2012, Galuh menarik dana secara tunai dari rekening tabungan di Bank ABC sebesar Rp. 3.500.000 untuk keperluan membayar kuliahnya pada hari tersebut.
              Tabungan        Rp 3.500.000
                         Kas      Rp 3.500.000
                             (PT001)

4.     Tanggal 20 Mei 2012, Dengan membawa cek senilai Rp. 4.000.000, Galuh mencairkan cek tesebut di Bank ABC. Dana tersebut dimasukan ke rekening tabungan miliknya.
         Setoran kliring             Rp 4.000.000
                      Tabungan        Rp 4.000.000
                               (SK001)

5.     Tanggal 20 Mei 2012, Galuh memindakan dana dari rekening tabungan miliknya ke rekening deposito berjangka 3 bulan sebesar Rp. 2.500.000.
         Tabungan        Rp 2.500.000
                   Deposito          Rp 2.500.000
                       (PDD001)


Tabel Mutasi :

Tgl       Hari
            Mengendap       Jenis Transaksi       Mutasi                  Saldo
  1               9              ST001                 Rp 1.000.000        Rp 1.000.000
 10              10            PKT001               Rp 5.000.000       Rp 6.000.000
10              10            PT001                 (Rp3.500.000)      Rp 2.500.000
20              12            Sk001                  Rp 4.000.000       Rp 6.500.000
20              12            PDD001               (Rp 2.500.000)    Rp 4.000.000
31               -                 -                                 -                  Rp 4.000.000

 Jadi saldo akhir dari tabungan Galuh sebesar Rp 4.000.000

Kamis, 08 Mei 2014

Referensi Karya Fiksi


Fiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, meskipun imajiner sebuah karya fiksi tetaplah masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang sesuai dengan pandangan pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi bahkan dapat terjadi di dunia nyata dan benar di dunia fiksi. Misalnya seorang perempuan yang membunuh seorang laki-laki yang memperkosanya tetapi ia dinyatakan bebas dan tidak bersalah atas kasus menghilangkannya nyawa seseorang-menurut hukum dunia nyata ia harus tetap di hukum. Sebuah karya sastra haruslah memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika membaca sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, tetapi mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.


Sejarah Perkembangan Karya Fiksi di Indonesia

 

Pertama kali sebuah karya fiksi yang masuk ke Indonesia merupakan karya novel terjemahan,masa ini dinamakan Sastra Melayu Lama sekitar tahun 1870-an. Pada tahun 1920 terbitlah karya sastra berupa prosa seperti novel, cerpen, drama dan lain sebagainya. Angkatan ini dikenal dengan Angkatan Balai Pustaka, karya karya novelis Indonesia yang terkenal pada masa ini adalah Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dan Si Cebol Merindukan Bulan.
Pada masa berikutnya muncullah angkatan Pujangga Baru sebagai reaksi keras atas banyak sensor oleh Penerbit Balai Pustaka. Karya-karya yang terkenal pada masa ini adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Belenggu dan Di bawah Lindungan Ka'bah. Lalu muncullah Angkatan '45, angkatan ini lebih realistik dibanding angkatan sebelumnya. Sastrawan yang terkenal di masa ini adalah : Chairil Anwar, Idrus, dan Trisno Sumardjo. Angkatan berikutnya adalah Angkatan 1950-1960. Ciri karya sastra dari angkatan ini di dominasi oleh Cerpen dan Puisi.Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Karya yang terkenal pada masa ini adalah Mochtar Loebis, Ramadhan K.H, dan W.S. Rendra.
Dan berikutnya datanglah Angkatan 1966-1970 yang karya sastranya menganut aliran surealis,arketipe dan absurd. Sastrawan terkenal pada masa ini adalah : Taufik Ismail, Umar Kayam, dan Titis Basino. Kemudian pada dekade berikutnya karya sastra lebih di dominasi oleh roman, angkatan ini dinamakan angkatan 1980-1990. Sastrawan terkenal pada zaman ini adalah Nh. Dini dan Pipiet Senja. dan berikutnya adalah Angkatan Reformasi. Pada masa ini banyaknya karya sastra berupa Novel, Cerpen, dan Puisi yang bertemakan sosial dan politik. Dan terakhir adalah Angkatan 2000-an. Novelis terkenal pada masa ini adalah Andrea Hirata.

 


Genre Fiksi

Meskipun sebuah karya tergolong imajiner tetapi ia memiliki golongan yang disebut Fiksi Non Fiksi (Nonfiction Fiction) Sebuah bentuk karya fiksi yang dasar ceritanya merupakan sebuah fakta.
Yang termaksud kedalam Fksi Non fiksi adalah :
  • Historical fiction, adalah fiksi yang dasar penulisannya merupakan sejarah. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi ini memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan memberitakan pikiran dan peraaan tokoh lewat percakapan. Sebagai contoh karya fiksi adalah Bendera Hitam dari kurasan dan Tentara Islam di Tanah Galia karya Darji Zaidan.
  • Science fiction, adalah fiksi yang dasar penulisannya fakta ilmu pengetahuan. Sebagai contoh novel ini adalah 1984, karya George Orwell. 
  • Biographical fiction, adalah fiksi yang dasar penuliannya fiksi biografis. Karya biografis juga memberikan ruang bagi fiksionalitas, misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog. Sebagai contoh karya biografis adalah Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams dan Kuantar Kau ke Gerbang dan Tahta untuk Rakyat.